TENTANG BERSYUKUR
Tadi saat di perjalanan pulang, saya menemukan suatu hal
kecil yang bagi saya pribadi sangat menyentuh dan menyadarkan saya kembali
untuk lebih banyak bersyukur akan apa yang Allah berikan kepada saya sampai
saat ini.Tadi siang waktu saya berhenti di lampu merah, saya melihat
seorang bapak tunadaksa yang berjalan menggunakan bantuan tongkat di kanan kiri
beliau. Bapak tua ini sudah tidak memiliki dua kaki yang lengkap seperti orang
pada umumnya.Bapak ini menyebrang jalan dengan membawa bungkusan kresek
kecil berisi bungkusan nasi yang saya yakin itu adalah pemberian dari orang
dermawan yang ditemuinya. Dari penampilan beliau sepertinya beliau bukan
berasal dari orang yang berpunya, pakaiannya lusuh dan tampak tidak terurus.
Sesampainya di pinggir jalan beliau duduk di suatu bangku
kecil di trotoar jalan, kemudian membuka bungkusan nasinya. Di bawah matahari
yang sangat panas siang itu, di tambah debu dan asap kendaraan yang berlalu
lalang itu bukan tempat yang nyaman untuk makan sebenarnya. Sesaat setelah
beliau membuka bungkusan nasi, beliau menengadahkan tangan dan berdoa dan mengusap wajahnya dengan dua telapak tangannya. Saya masih terdiam, memandangi beliau dengan kekaguman. Hal tersebut mungkin akan biasa saja jika di lakukan oleh orang normal atau orang yang punya banyak kecukupan. hal sederhana itu menjadi istimewa karena yang melakukannya adalah dia yang memiliki banyak kekurangan dan keterbatasan.
Bapak ini tak melupakan doa yang sering kali kita terlupa. Sungguh ini
sangat sederhana tapi bagi saya ini adalah pemandangan yang mahal dan istimewa.
dia tak melupakan tuhannya dalam segala kekurangan yang di milikinya. doa itu
adalah bentuk syukur yang beliau panjatkan untuk zat yang telah memberikannya
kehidupan. saya tersentuh karna dari pemandangan tadi saya mengoreksi diri,
kadang saya lupa untuk bersyukur dengan hal2 kecil seperti itu, kadang saya
lupa berdoa sebelum makan, lupa mengucap hamdalah setelahnya padahal begitu
banyak nikmat yang Allah berikan untuk saya sampai detik ini. seharusnya ada
ribuan hamdalah yang terucap setiap harinya, karna ada banyak sekali nikmat
yang di limpahkan sampai tak akan mampu saya menghitungnya. mulai dari sekarang
banyaklah bersyukur, tak harus dengan sedekah yang besaar, ckup dengan hal2
sederhana seperti bapak tadi lakukan dan terus istiqomah menjalankannya..
#Syukur
- 12 MEI 2018
- Anisa
Komentar
Posting Komentar