SEPENGGAL KISAH KULIAH KERJA NYATA (KKN) 164 UNEJ 2016
Sepenggal kisah yang akan selalu di kenang oleh
masing-masing dari kami, tentang kisah perjuangan untuk sebuah pengabdian. Saat
kisah ini ku tulis kami memang sudah tak lagi bersama-sama seperti 45 hari lalu
saat bergandengan bersama mengukir cerita pengabdian. Tidak ada satupun dari kami
yang tau bahwa kami akan di bertemu dalam satu waktu untuk sebuah perjuangan
yang akhirnya menjadikan kami bersaudara dalam satu keluarga. Kami semua di
pertemukan dengan latar belakang yang
berbeda satu sama lain. Kami di persatukan oleh banyak sekali perbedaan. Namun
ada satu kesamaan yang membuat kami mampu berjalan bersama di balik perbedaan
yaitu kesamaan akan tujuan untuk sebuah pengabdian. Kami adalah orang-orang
yang bernamakan wibi (MIPA), boby (Fak. Kedokteran), sri(mamah)(Fak. Teknik
Pertanian), yuni (Fak.Ekonomi IESP), riris (Fak. Keperawatan), putri (Fak.
Pertanian), femmy (Fak. Ekonomi Manajemen), heti(hetong)( FISIP) dan aku icha
(Fak. Teknik). Nama-nama ini tentu awalnya sangat asing bagi kami, masing-masing
dari kami tentu tak mengenal satu sama lain sampai akhirnya kami bisa saling
memahami kekurangan dan kelebihan, kemudian nyaman dengan menjadi diri
masing-masing. Ketika kami mulai mampu menerima semua kekurangan satu sama lain
dan berusaha saling melengkapi walau dengan kerja keras sampai akhirnya kami
mampu melebur dengan banyak perbedaan karakter yang menjadikan kami istimewa bersatu untuk satu keluarga KOPLAK
FAMILY.
Ketika ku tulis kisah ini, aku memutar kembali
memori 45 hari yang memberikan banyak cerita tentang keluarga, pertemanan,
pengorbanan, pengabdian, perjuangan, kepedulian, dan semua tentang hidup bahkan
juga tentang cinta. Memutar kembali rol-rol memori 45 hari saat kami mengabdi membuatku
bingung dari mana aku harus memulai menceritakan kisah kami karena terlalu banyak cerita yang terukir. Mungkin
akan ku ceritakan awal kedatangan kami ke desa yang kami sebut desa Bukor
terletak di kabupaten Bondowoso. Desa ini berada di daerah dataran tinggi
kabupaten Bondowoso oleh karena itu saat pertama kami datang kami juga harus
beradaptasi bukan hanya pada warganya tetapi juga dengan keadaan alam dan
lingkungan desa Bukor. Selama 45 hari mengabdi kami tinggal bersama sebuah
kelurga yang begitu hangat menyambut kehadiran kami, kelurga bu wind kami
menyebutnya. keluarga ini yang kemudian menjadi orang tua kami selama mengabdi
di desa. Tidak hanya keluarga bu wind yang hangat menerima kami, selama
pengabdian kami juga memiliki tetangga-tetangga yang luar biasa ramah terhadap
kami, sebut saja bu Ardi yang selalu meramaikan hari-hari, mama Alim, bu yayan,
pak Hos, pak Agus yang sering sekali menjamu kami dll. Beliau-beliau yang
menjadi orang tua kami selama di desa. Tidak hanya itu, kami juga memiliki
adik-adik yang begitu antusias belajar, setiap beberapa kali seminggu mereka
akan datang ke posko kami dan meminta kami untuk mengajar. Senang kami bisa
berbagi walau hanay sedikit, satu hal yang saya dapatkan bahwa berbagi ilmu tak
memandang latar belakang pendidikanmu.CONTINUE.....
Komentar
Posting Komentar